Harapan dan Kenyataan

Banyak kenangan
Terlalu sulitku menuliskan semuanya dengan keadaan hati saat ini.Semua berawal dari kesalahanku saat sepulang kerja dalam keadaan penuh emosi dan banyak masalah.
Sifatku emang keras namun dalamnya terlalu lembek melebihi apapun.Semenjak itu semua terasa karena paksaan berubah *cling* . Entah sampai kapan semua kehampaan perasaan ini dan entah harus mengambil sikap seperti jika semua sudah seperti saat ini. Ini memutuskan untuk kedepanya .

Hampir semua pria didunia ini slalu mengambil langkahnya dengan logika dan memiringkan perasaan mereka namun kenapa itu semua tidak padaku.
Suatu pertanyaan yg hebat bukan??
Dan cerita 2 tahun denganya cukup membuat orang akan merasakan apanitu cinta kasih sayaank kesetiaan dan pengorbanan yg hebat. Saya ingin membuat sebuah karangan nan indah puitisme, tapi kegagalan pendidikan ini membuatku patah membenci menulis . Mungkin secara ketulusan cintaku hanya setahun lebih tidak sampai 2 tahun namun bagiku dia dan aku sudah 2 tahun lamanya karena dia kupuja dengan sebuah kerahasiaan kala itu. Awal aku jumpa dengan nya........
Bagaimana aku membahagiakanya.....
Mencari sebuah ombak dengan penuh pengirbanan....
Saya jemput setiap libur......
Kehabisan bekal setiap tanggal tua....
Dan tidur seadanya dirumahku....merah putih

Namun kesalahan saat sepulang kerja ku karena saya menginginkan ia hadir tuk mendengarkan keletihanku bekerja.
Tapi dia sedang kuliah dan dia capek sama juga denganku akhirnya emosi bertepuk emosi menjadikan kita renggang hingga saat ini.
Saat semua berubah seindah apa kata cinta dirintikan hujan dan canda bahgia terucap untuk kedua kalinya,saya janji untuk melanjutkan semua bagian bagian cerita ini😧.
Saya kehilangan separuh darinya dia pun begitu.
Saya memang gak pantas mendapatkan kesempurnaan ini.75% sudah dirata rata merasakan ini .Doaku setelah masalah itupun tidak menjadikanya sadar betapa inginya diriku disayanginya penuh melebihi teman temanya ataupun mantanya.
Saya ingin menjadi yang terbaik dengan segala kekuranganku.Lemahnya diriku ini hingga kedewasaanku hilang saat dia menatapku setajam pisau.